Nekolim, Fiksi Atau Nyata?

Nekolim adalah istilah yang dibuat oleh Presiden sekaligus Panglima Besar Revolusi kita, Ir. Soekarno. Singkatan dari Neo-Kolonialisme dan Neo-Imperialisme.

Penjajahan yang sering ditemui di buku Sejarah kita adalah penjajahan dalam bentuk perluasan kekuasaan, sarat dengan kekerasan, dan penderitaan dari negara yang dijajah. Kalau Nekolim ini berbeda. Penjajahannya sudah dalam bentuk modern, terutama di bidang Ekonomi.
Awal mulanya dari Revolusi Industri Inggris. Industri yang bersifat handicraft mereka tinggalkan karena ketidak-mampuannya dalam berinovasi, menciptakan produk-produk yang sesuai dengan keinginan pemilik faktor produksi. Maka didirikanlah Industri Manufaktur. Industri ini sangat inovatif dan berhasil mencetak berbagai macam Sumber Daya Manusia yang sekarang berperan penting dengan kehidupan kita, contoh: bola lampu, pesawat terbang, kereta api, mesin jahit, mobil, dll.
Tentu saja, untuk menciptakan produk-produk baru, mereka membutuhkan bahan mentah yang hanya bisa didapatkan dari negara-negara berkembang, atau negara-negara bekas jajahan. Kebetulan, negara bekas jajahan ini masih tertidur lelap saat terjadinya Revolusi Industri di Inggris. Mereka tidak mengerti ada sebuah lampu ajaib di balik revolusi ini.
Alih-alih, negara barat mengatakan bahwa mereka akan barter, yang berarti, negara berkembang memberikan bahan mentah, sedangkan negara maju memberikan ilmu untuk mendirikan industri manufaktur yang akan membantu perekonomian negara berkembang yang tidak stabil. Banyak negara commonwealth didirikan. 
Sayangnya, ‘ramuan rahasia’ itu hanya diketahui oleh pemimpin Industri Manufaktur, sehingga negara berkembang akan senantiasa bergelayutan dengan negara maju untuk menstabilkan perekonomiannya. Mereka tidak merasakan adanya unsur Nekolim disini dan malah terkesan jinak dalam menerimanya. Cendekiawan miskin disekolahkan ke luar negeri untuk menjadi doktor. Otak mereka dijejali dengan Ekonomi Liberal. Kemudian para Cendekiawan ini diatur sedemikian rupa untuk menjadi pemimpin di negeri berkembang, sehingga jalan negara barat untuk menjajah semakin mulus.
Perlu diketahui, Industri Manufaktur versi negara barat ini motifnya adalah perburuan materi, sehingga sifatnya berupa penjajahan. Lain dengan Industri Manufaktur yang dianut oleh Jepang. Tahun 1945 misalnya, saat itu Jepang kalah dalam Perang Dunia II. Dia berusaha untuk membalas kekalahannya dengan mendirikan Industri raksasa. Kekurangan Industri dari negara barat ini ia ubah. Misalnya, bila negara barat mengedepankan perburuan materi, maka industri Jepang mengedepankan kesejahteraan rakyat. Bila negara barat terkesan tidak berkeadilan, maka negara Jepang akan lebih berkeadilan.
Mungkin bagi beberapa orang, masalah Nekolim ini cenderung sepele. Nyatanya dia tidak melakukan pelanggaran HAM dengan jalan penyiksaan-penyiksaan seperti yang dilakukan penjajah dulu. Apa yang dia lakukan adalah bentuk barter dan kalau kita mau berpikir positif, mungkin maksudnya supaya pembangunan suatu negara menjadi lebih merata. Tidak ada negara yang menjadi miskin karena ditolong oleh negara barat.
Tetapi, pengeksploitasian Sumber Daya Alam oleh negara maju ini selalu berlebihan. Produk yang mereka ciptakan senantiasa tidak ramah lingkungan. Bahan mentah berkualitas malah diekspor, bukan digunakan untuk negara sendiri dalam rangka memajukan produk buatan sendiri.
Kesuksesan seseorang dapat tercapai bukan karena dia lahir dari rahim seorang Ibu yang disegani banyak orang, bukan pula dari cengkeraman orang kuat, tetapi dari dirinya sendiri, dan karena dia berusaha sendiri.

About gutcan

I'm a 18 years old and I want to know everything about this world.
This entry was posted in Ekonomi, Sosial. Bookmark the permalink.

Leave a comment